Rabu, 12 April 2023

LPTQ CABDIS WILAYAH VI "SABET" 12 PIALA MTQ TINGKAT PELAJAR SMA/SMK PROVINSI SUMATERA UTARA

LPTQ Cabdis wilayah VI menyabet 12 piala dari 5 cabang lomba musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat pelajar SMA/SMK provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara di Aula Raja Inal Siregar, Lantai 2 Kantor Gubernur Sumatera Utara.

Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Pelajar Tingkatan SMA/SMK Tingkat Provinsi Sumut dibuka secara langsung oleh gubernur Sumatera Utara. Gubernur mengatakan bahwa Alquran sebagai pedoman hidup bagi seorang muslim haruslah selalu kita tanamkan kepada generasi muda kita sebagai tuntunan dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai kebaikan dan akhlak yang mulia. Semangat untuk membumikan Alquran inilah yang diharapkan.

"Momen ini jangan semata-mata kita anggap sebagai ajang perlombaan semata, melainkan juga harus kita maknai sebagai upaya kita bersama untuk membentuk generasi muda yang cinta pada Alquran serta mempelajarinya sebagai tuntunan hidup seorang muslim yang baik dan berakhlakul karimah. Selamat mengikuti MTQ untuk seluruh anak-anak kami, para pelajar SMA/SMK se Sumut, semoga berhasil meraih yang terbaik di ajang ini" ujar pak gubernur.

LPTQ wilayah VI yang dipimpin oleh Kacabdis Bapak Drs.Ramadhan Zuhri Bintang, M.AP membawa 32 peserta, dari pelajar SMA dan SMK kota Pematang Siantar dan kabupaten Simalungun, 13 official dan 10 Pendamping dengan 5 Cabang lomba: Tahfizh qur'an, Tilawah, kaligrafi , Fahmil Qur'an dan Syarhil Qur'an.

LPTQ Cabdis wilayah VI yang dilantik pada 31 Oktober 2022 dengan pengurus inti LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) yang baru dibentuk yaitu, Ketua : Akhyar (Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Pematang Siantar), Sekertaris: Rahmat Nasution (Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pematang Siantar) dan Bendahara : Suliyah ( Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bandar).

Didukung pengurus lainnya yaitu:

Bapak Hasbiyansyah (Kepala SMA Negeri 2 Pematang Siantar), Bapak Edwar (Kepala SMA Negeri 5 Pematang Siantar), Bapak M Rizal Damanik (Kepala SMK Negeri 1 Siantar), Bapak Zulfan (Kepala SMA Negeri 1 Dolok batunanggar), Ibu Nurmaulta (Kepala SMK Negeri 3 Pematang Siantar ) dan Ibu Roudoh (Guru PAI SMA Negeri 1 Dolok Panribuan).Dan guru PAI SMA/SMK kota Pematang Siantar dan kabupaten Simalungun.

Merupakan awal yang baik, LPTQ Cabdis wilayah VI menyabet 12 piala dari 5 cabang perlombaan.Ramadhan Zuhri Bintang mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam keberhasilan dan membawa nama baik LPTQ Cabdis wilayah VI."semoga ke depannya akan lebih baik lagi" demikian ucap Pak Bintang.


Senin, 06 Maret 2023

MENGAPA KURIKULUM PERLU BERUBAH

Kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.

Dalam dunia pendidikan adanya kurikulum sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya.Pertanyaannya adalah : Mengapa kurikulum perlu berubah?

Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai tuntutan artinya Tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid sesuai dengan kodratnya.Adapun definisi mendidik menurut Ki Hajar dewantara adalah pendidikan harus bisa menuntun segala kodrat pada murid, tujuannya agar setiap pembelajar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.Baik sebagai seorang manusia maupun bagian dari anggota masyarakat. Untuk bisa menjadi pembelajar dalam dunia pendidikan, seseorang harus berjiwa merdeka lahir dan batin.

Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pendidik itu  hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Pendidikan dapat memfasilitasi peserta didik untuk tumbuh sesuai dengan kodratnya, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman.Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan lingkungan di mana peserta didik berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan keterampilan (soft skill) yang diberikan kepada peserta didik agar mereka dapat hidup dan berkarya sesuai dengan perkembangan zaman.

Sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang semakin masif dan tak terkendali.Demikian pula, kebutuhan peserta didik seiring dengan perubahan zaman dari waktu ke waktu akan terus berubah.Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

Oleh karena itu, Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, Selain itu kurikulum juga harus mempertimbangkan kebutuhan belajar murid.Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang.






Kamis, 10 November 2022

GEBYAR MTQ PELAJAR PANCASILA



*MENYIAPKAN GENERASI EMAS MELALUI GEBYAR MTQ PELAJAR PANCASILA "

Terselenggaranya MTQ pelajar pancasila tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Cabang Siantar di kompleks Yayasan UISU Kabupaten Simalungun sejak tanggal 31 Oktober sampai dengan 4 November 2022 merupakan media dalam menyiapkan generasi emas menuju generasi Qurani yang berprofil Pelajar Pancasila yang berkemampuan global.

Jumlah peserta sebanyak 900 putra dan putri dengan 4 cabang lomba yaitu; 1. Syarhil
2. Fahmil
3.Tahfiz 
4. Tilawah 

Pada pembukaan sekitar dua ribu orang memadati lapangan komplek mulai dari tamu undangan Forkompimda Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun hingga pelajar yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Diawali dengan pawai ribuan peserta serta diiringi drumband dari pelajar SMA/SMK Kota Pematang Siantar dan Simalungun dari halaman Mesjid Asy-Syuhada.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Asren Nasution menutup secara resmi Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Pelajar Pancasila SMA/SMK se-Cabdis Siantar. Bapak Asren memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana atas terselenggaranya Gebyar MTQ Pelajar Pancasila 2022 tingkat pelajar se Cabdis Siantar.Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini mengantarkan generasi emas menuju generasi Qurani yang berprofil Pelajar Pancasila yang berkemampuan global.
Tidak hanya perlombaan MTQ, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan swasta Pematang Siantar turut menampilkan produk unggulan dari sekolah masing-masing dan memasarkan hasil karya peserta didiknya.
Meski diguyur hujan deras, tidak menyurutkan semangat para khafilah dan undangan untuk tetap hadir dan datang dalam penutupan MTQ yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

Selasa, 01 November 2022

Kepala Cabang Dinas Siantar sebagai Pemantik Terbentuknya LPTQ Cabang Dinas Siantar




Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siantar Bapak James Andohar Siahaan, S.STP memberikan pemantik kepada pendidik Siantar Simalungun untuk membangun Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan MTQ Pelajar Pancasila SMA/SMK se-CABDIS Siantar. Sekaligus Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siantar juga sebagai pemantik terbentuknya Pengurus LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) Cabdis Siantar.


MTQ bukanlah sekedar lomba untuk mencari qori-qoriah dan hafid hafidzah terbaik, tetapi MTQ adalah suatu upaya konkrit umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Al qur'an agar dijadikan sebagai pedoman hidup.


Dalam paradigma baru pendidikan nasional (kurikulum merdeka) Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan utama dalam memandu kebijakan pendidikan, termasuk sebagai acuan bagi pendidik untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik.


Menyadari hal itu, Kepala Cabang Dinas Siantar merasa perlu untuk membentuk pengurus LPTQ Cabdis Siantar untuk menyelenggarakan MTQ Pelajar Pancasila SMA/SMK se-CABDIS Siantar di masa yang akan datang.


Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Cabang Dinas (Cabdis) Siantar, resmi terbentuk untuk periode 2022-2027.


Surat Keputusan Kepengurusan secara resmi  dibacakan oleh Kepala Seksi (KASI) Ketenagaan SMK Cabdis Siantar, Kadir Marzuki Dongoran. Kemudian pengurus baru dilantik pada saat pembukaan Gebyar MTQ Pelajar Pancasila tingkat SMA/SMK di Kompleks Yayasan UISU Kabupaten Simalungun, Senin (31/10/22).


James Andohar Siahaan berharap dengan dilaksanakannya Gebyar MTQ Pelajar Pancasila SMA/SMK se-Cabdis Siantar maka akan terbentuk karakter Pelajar Pancasila yang berkemampuan global.Pelaksanaan MTQ akan menjadi agenda kerja dari Cabang Pendidikan Kota Pematangsiantar dan kabupaten Simalungun untuk menjaga dan melestarikan Al-Qur’an serta mengantarkan pelajar yang pancasilais,”


Adapun pengurus inti LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) yang baru terbentuk yaitu:

Akhyar (Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Pematang Siantar) sebagai ketua, Rahmat Nasution (Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pematang Siantar) sebagai sekretaris dan Suliyah (Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bandar) sebagai Bendahara.

Senin, 16 Mei 2022

Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka SMA Negeri 1 Bandar

 





SMA Negeri 1 Bandar telah melaksanakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka pada hari Kamis tanggal 12 Mei 2022 di aula kantor guru SMA Negeri 1 Bandar.


Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang ditujukan kepada Ibu bapak guru, para kepala sekolah, kepala madrasah, dan kepala PKBM dalam mempersiapkan keterlibatannya pada Kurikulum Merdeka pada tahun ini hingga kedepanya.


Penyediaan dukungan IKM yang diberikan oleh Kemendikburistek adalah bagaimana kemendikbud ristek memberikan dukungan pembelajaran IKM secara mandiri dan dukungan pendataan IKM jalur mandiri, dari dukungan tersebut akan mendapatkan calon satuan pendidikan yang terdata berminat dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri.


Sehubungan dengan itu, maka SMA Negeri 1 Bandar menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Implementasi kurikulum Merdeka untuk memberikan pemahaman kepada guru SMA Negeri 1 Bandar tentang kurikulum Merdeka.


Sebagai ketua pelaksana Waka kurikulum Bapak Junus Pasaribu, S.Pd, moderator Waka Humas Ibu Dra. Elianti Nurminah Saragih, perlengkapan Waka Sarpras Bapak Mokh. Ali Imron , monitoring dan evaluasi Waka Kesiswaan Bapak Longser Sitorus, S.Pd, Sekertaris Bapak Mahadi Indra (KTU) dan Bendahara Bapak Kecil Jiwo Susilo, S.Kom (Operator).


Sosialisasi ini dihadiri oleh Ka Cabdis Siantar Bapak James Andohar Siahaan, S.STP yang diwakili oleh Bapak Triwandes Sinurat, SE,S.Si yang menyampaikan bahwa karakter guru harus berubah. Selain itu, sosialisasi ini juga dihadiri oleh pengawas pembina yaitu bapak Jonson Gultom, S.Pd, M.Si.


Sebagai narasumber adalah

ibu Mariahma Tambunsaribu,S.Si,M.Si dengan materi Penjelasan umum tentang IKM, ibu Nurlela Ramadani Marpaung, S.Pd, M.Pd (Guru Penggerak Angkatan 2/Pengajar Praktik angkatan 5) dengan materi kurikulum Merdeka, ibu Risdawati Sipayung, S.Pd, M.Pd (Guru Penggerak Angkatan 2/Pengajar Praktik angkatan 5) dengan materi Capaian Pembelajaran dan saya sendiri Suliyah, S.Pd (Guru Penggerak Angkatan 2/Pengajar Praktik angkatan 5) dengan materi dimensi Profil Pelajar Pancasila.


Peserta adalah pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Bandar yang sangat antusias mengikuti sosialisasi ini. Pertanyaan tidak ada habisnya dilontarkan untuk menggali informasi bagaimana sebenarnya kurikulum merdeka. Ice breaking satu tambah satu dan goyang pinguin semakin membuat betah peserta bertahan mengikuti sosialisasi sampai akhir. Sosialisasi diakhiri dengan materi dimensi Profil Pelajar Pancasila dengan kegiatan diskusi dan refleksi dengan 6 kelompok dan yel-yelnya yang heboh menambah semangat peserta walau waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB lewat dari waktu yang sudah ditentukan. 

"Kami bahagia ada di sini melihat begitu antusiasnya peserta mengikuti sosialisasi IKM" ujar Bu Risdawati Sipayung salah satu narasumber dari SMA Negeri 1 Raya.


SMA Negeri 1 Bandar telah mendaftar Implementasi Kurikulum Merdeka dengan memilih pilihan no 2 yaitu mandiri belajar. Pada pilihan mandiri belajar sekolah terdaftar IKM mencoba menerapkan komponen atau prinsip kurikulum Merdeka dengan tetap menggunakan kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan (kurikulum 2013 atau kurikulum darurat). Jika memilih pilihan no 2 yaitu mandiri berubah maka sekolah pada tahun ini (Juli 2022) menerapkan kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang disediakan pad satuan pendidikan PAUD, kelas 1, kelas 4 , atau kelas 10.


Kepala SMA Negeri 1 Bandar , ibu Mariani Samosir mengatakan jika diberikan kesempatan akan mengganti pilihan dari no 1 mandiri belajar ke no 2 mandiri berubah .


Dalam pelaksanaan IKM Mandiri berubah semua perangkat ajar sudah disiapkan dalam Platform Merdeka Mengajar, kita bisa mengembangkan sesuai karakteristik sekolah kita. Ayok manfaatkan Platform MM dengan akun belajar.id…




Selasa, 07 September 2021

MENERAPKAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

 Modul 1.4..a.10.Aksi Nyata Budaya Positif




Budaya positif di sekolah tidak berdiri sendiri dalam menciptakan budaya ajar yang baik.Budaya positif bukan satu-satunya nilai yang perlu diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.Filosofi Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak,visi guru Penggerak juga berkaitan dengan budaya positif agar penerapan di ekosistem belajar semakin maksimal.

Penerapan budaya positif dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari memuat di dalamnya penerapan filosofi Ki Hajar Dewantara serta nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan visi guru Penggerak dengan menggunakan peta kekuatan positif di sekolah melalui Inkuiri Apresiatif dengan tahapan B-A-G-J-A.

Modul 1.1.Filosofi Ki Hajar Dewantara 1.2.Nilai dan peran guru penggerak dan 1.3.Visi guru penggerak sangat berkaitan dan mendukung budaya positif.Karena budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah budaya positif yang berpihak kepada murid sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara.Dengan nilai dan peran guru penggerak, seorang guru penggerak menerapkan budaya positif untuk mewujudkan visi guru Penggerak yang juga berpihak kepada murid.


Peran guru penggerak dalam menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam membangun budaya positif di sekolah dengan cara:

 Membantu guru lain dalam menerapkan budaya positif di sekolah/kelas (pemimpin pembelajaran)

Menggerakkan Komunitas Praktisi 

Menjadi Coach Bagi Guru Lain 

Mendorong Kolaborasi Antar Guru 

Mewujudkan Kepemimpinan Murid


Seorang guru penggerak bisa menumbuhkan budaya positif di kelas menjadi budaya positif sekolah dan menjadi visi seorang guru penggerak.Untuk menumbuhkan budaya positif di sekolah seorang guru penggerak mengawalinya dengan membuat kesepakatan kelas yang lama-kelamaan menjadi kebiasaan-kebiasaan positif di kelas maupun di luar kelas (dimulai dari diri). Kemudian seorang guru penggerak menularkan kebiasaan tersebut kepada guru lain dan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah sehingga lama-kelamaan menjadi Visi sekolah.


Rabu, 18 Agustus 2021

PEMBELAJARAN BERDIFFERENSIASI



RPP BERDIFERENSIASI DAN SOSIAL EMOSIONAL 

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN SOSIAL EMOSIONAL

Pembelajaran berdifferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

  1. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
  2. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
  3. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
  4. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
  5. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. 

Ketiga aspek tersebut adalah:

  1. Kesiapan belajar (readiness) murid
  2. Minat murid
  3. Profil belajar murid
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).

1.KESIAPAN BELAJAR

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.  

Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001) mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda.  

Adaptasi dari “The Equalizer”

Tombol-tombol dalam equalizer tersebut mewakili beberapa perspektif kontinum yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid. Dalam modul ini, kita akan mencoba membahas 6 dari beberapa contoh perspektif kontinum tersebut, dengan mengadaptasi alat yang disebut Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (Tomlinson, 2001).

Bersifat mendasar - Bersifat transformatif
Saat sebagian murid dihadapkan pada sebuah ide yang baru, atau jika ide itu bukan di salah satu bidang yang dikuasai oleh murid, mereka sering membutuhkan informasi pendukung yang lebih jelas, sederhana, dan tidak bertele-tele untuk memahami ide tersebut. Mereka akan perlu waktu untuk berlatih menerapkan ide secara langsung. Jika murid berada dalam tingkatan ini, maka bahan-bahan materi yang mereka gunakan dan tugas-tugas yang mereka lakukan harus bersifat mendasar dan disajikan dengan cara yang membantu mereka membangun landasan pemahaman yang kuat. Di lain waktu, ketika murid dihadapkan pada ide-ide yang telah mereka pahami atau berada di area yang menjadi kekuatan mereka, maka dibutuhkan informasi yang lebih rinci dari ide tersebut. Mereka perlu melihat bagaimana ide tersebut berhubungan dengan ide-ide lain untuk menciptakan pemikiran baru. Kondisi seperti itu membutuhkan bahan dan tugas yang lebih bersifat transformatif. 
Konkret - Abstrak
Di lain kesempatan, guru mungkin dapat mengukur kesiapan belajar murid dengan melihat apakah mereka masih di tingkatan perlu belajar secara konkret atau sudah siap bergerak mempelajari sesuatu yang lebih abstrak.
Sederhana - Kompleks 
Beberapa murid mungkin perlu bekerja dengan materi lebih sederhana dengan satu abstraksi pada satu waktu; yang lain mungkin bisa menangani kerumitan berbagai abstraksi.
Terstruktur - Open Ended
Kadang-kadang murid perlu menyelesaikan tugas yang ditata dengan cukup baik untuk mereka, di mana mereka tidak memiliki terlalu banyak keputusan untuk dibuat. Namun, di waktu lain, murid siap menjelajah dan menggunakan kreativitas mereka.
Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)
Walaupun pada akhirnya kita mengharapkan bahwa semua murid kita dapat belajar, berpikir dan menghasilkan pekerjaan secara mandiri, namun sama seperti tinggi badan, mungkin seorang anak akan lebih cepat bertambah tinggi daripada yang lain. Dengan kata lain, beberapa murid mungkin akan siap untuk kemandirian yang lebih awal daripada yang lain.
Lambat - Cepat
Beberapa murid dengan kemampuan yang baik dalam suatu mata pelajaran mungkin perlu bergerak cepat melalui materi yang telah ia kuasai atau sedikit menantang. Tetapi di lain waktu, murid yang sama mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu daripada yang lain untuk mempelajari sebuah topik.
Perlu diingat bahwa kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013: 29).

2.MINAT MURID

Kita tahu bahwa seperti juga kita orang dewasa, murid juga memiliki minat sendiri. Ada murid yang minat nya sangat besar dalam bidang seni, matematika, sains, drama, memasak, dsb. Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan diantaranya: 


Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;
Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;
Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;
Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Sepanjang tahun, murid yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk "menghubungkan" murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid.

Ide Minat Belajar

Beberapa ide yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan minat diantaranya misalnya:

Meminta murid untuk memilih apakah mereka ingin mendemonstrasikan pemahaman dengan menulis lagu, melakukan pertunjukan atau menari.
Menggunakan teknik Jigsaw dan pembelajaran kooperatif.
Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat.
Membuat kegiatan “sehari di tempat kerja”. Murid diminta mempelajari bagaimana sebuah keterampilan tertentu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka boleh memilih profesi yang sesuai minat mereka.
Membuat model.

3. PROFIL BELAJAR MURID

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin, dll. 

Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Namun demikian, sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap anak memiliki profil belajar sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka. Penting juga untuk diingat bahwa kebanyakan orang lebih suka kombinasi profil. Menurut Tomlinson (2001), ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran seseorang. Berikut ini adalah beberapa yang harus diperhatikan:

Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah cahaya.
Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
Visual: belajar dengan melihat (diagram, power point, catatan, peta, grafik organisator).
Auditori: belajar dengan mendengar (kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik).
Kinestetik: belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb).
Berdasarkan pemaparan mengenai ketiga aspek dalam mengkategorikan kebutuhan belajar murid, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid diperlukan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Sumber: Modul guru penggerak angkatan 2

Minggu, 27 Juni 2021

FILOSOFIS PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

 


Suliyah,S.Pd

Calon Guru Penggerak

Angkatan 2

Kabupaten Simalungun

SMA NEGERI 1 BANDAR


Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial 


Kondisi Pendidikan pada zaman kolonial, perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka.


Pendidikan Indonesia pada zaman kolonial diadakan demi kepentingan bangsa Belanda dimana anak-anak pribumi dididik hanya untuk menjadi pembantu dalam usaha perdagangan bangsa Belanda.Hal inilah yang menjadi dasar bagi pribumi untuk dapat menikmati pendidikan yang merdeka bagi pribumi dengan kebebasan menikmati pendidikan. Pada akhirnya Ki Hajar Dewantara mewujudkan hal tersebut dengan mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. 2. Tujuan pendidikan dalam zaman kolonial adalah agar para pribumi yang dididik dapat menjadi pembantu dalam perdagangan bangsa Belanda.


Pendidikan saat ini


Pendidikan saat ini lulusannya diharapkan memliki kecakapan abd 21 berkarakter, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. siswa diminta mampu berkembang beradaptasi dengan kondisi zaman.


Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa setiap anak memiliki tiga hak mendasar, yaitu hak pembantuan diri sendiri berdiri ( zelfbeschikkingsrecht ), hak bersama dengan tertib dan damai ( orde en vrede ), serta hak bertumbuh menurut kodrat ( natuurlijke groei ).


Ketiga hak ini merupakan dasar alat pendidikan dan pemikiran Ki Hajar bagi anak-anak yang disebut 'Among Metode' (sistem-Among). Salah satu seginya ialah mewajibkan guru-guru sebagai pemimpin yang berdiri di belakang, tetapi mempengaruhi memberi kesempatan kepada anak didik untuk dijalankan sendiri. Inilah yang disebut dengan semboyan 'Tut Wuri Handayani'.


Seorang pendidik yang baik, kata Ki Hadjar Dewantara, harus tahu bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik dan memahami tujuan menyelesaikan. Agar dapat mewujudkan hasil yang didikan dengan pengetahuan yang mumpuni secara intelektual maupun sosial serta semangat membangun bangsa.


Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini tidak memuat nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan sekarang hanya melahirkan Sikap individualisme, hedonisme dan titik jiwa merdeka konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus, masih banyak saya menjumpai guru yang mengajar mengutamakan cipta bukan rasa, masih terdapat peserta didik yang merasa tertekan saat proses pembelajaran atau hanya menjalankan tugas-tugas.


Dalam menjalankan aktivitas sebagai guru, saya berusaha mengajar / mendidik dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar senyaman mungkin, memberikan kesepakatan bersama dalam kelas dan memberikan opsi dalam tugas-tugas, karena kemampuan peserta didik tidak sama.



Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009),  “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.


Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.


Dasar-Dasar Pendidikan


Menuntun


Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat  menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan  tumbuhnya kekuatan kodrat anak”


Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani.  Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.


Dalam proses ‘menuntun’ anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.


KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, “waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.


Kodrat Alam dan Kodrat Zaman


KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”


KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut


“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)


KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak Indonesia sesungguhnya. KHD mengingatkan juga bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.


Budi Pekerti

.

Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia.


Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga menjadi ruang untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan pusat pendidikan lainnya.


Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antar satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, Peran orang tua sebagai guru, penuntun dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.


5 konsep dasar pemikiran Ki hadjar Dewantara


1).Menuntun

Menurut KHD, Pendidikan  memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 


Karena itu pendidik i hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. Dalam menuntun pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran Guru atau pendidik seperti seorang petani yang hanya dapat menuntun tumbuhnya Padi,  ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman, menyiramnya setiap hari, memberi pupuk, membasmi hama ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi tersebut. Petani tidak dapat memaksa agar padinya tumbuh menjadi jagung  ataupun tanaman  lainya. Begitulah dengan Guru / pendidik. Pendidik hanya bisa menuntun dan merawat tumbuh kembangnya anak sesuai dengan kodratnya


2).Bermain


Kodrat anak adalah bermain.Dalam bermain anak juga belajar.Contoh dalam permainan gobak sodor atau galasin,anak juga belajar kecakapan hidup, strategi dan juga matematika.


3).Ilustrasi petani.


Seorang petani menanam bermacam tanaman yang berbeda,tentu dengan cara yang berbeda


4).Berbudi pekerti/ berkarakter


Menurut KHD, budi pekerti adalah perpaduan harmonis antara pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat. Hal ini menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan. Budi pekerti juga merupakan modal dasar kebahagiaan yang berperikemanusiaan. Budi pekerti merupakan kunci untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan hidup. karena itu kita sebagai pendidik harus memberikan teladan yang baik dengan harapan siswa dapat meneladaninya demi membentuk karakter siswa misalnya bersikap sopan dan ramah terhadap sesama baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.



seiring perkembangan zaman dan tidak terlepas dari fungsi kontrol kita sebagai guru dan orang tua yaitu memberikan motivasi dan memberikan pengertian kepada anak atau siswa agar tetap memegang teguh nilai-nilai atau norma-norma kemanusiaan yang ada sehingga tujun mendeka belajar dapat terwujud sesuai dengan semboyan Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, dan di belakang memberi dorongan.


5).Berhamba pada anak


Dari pengalaman Ki Hajar Dewantara dengan anaknya yang bernama Asti,kita harus memuliakan anak, memberikan kebahagiaan dan penghargaan setinggi-tingginya,sehingga anak bisa selamat dan bahagia


Senin, 02 November 2020

CAHAYA HARAPAN DIBALIK DOA

 

CAHAYA HARAPAN DIBALIK DOA

Oleh:Kadri Bancin,M.Si


Namaku Kadri Bancin,lahir pada tanggal 16 Oktober 1973 di Bunga Julu dari keluarga sederhana di sebuah desa terpencil di Dairi yang sekarang sudah pemekaran menjadi Phak-Phak Bharat.Ayahku bernama Turut Bancin sesepuh di kampungku dan ibuku bernama Martina Banurea yang sekarang sudah almarhum.Aku anak ke-lima dari 8 bersaudara.


Kehidupan kami benar-benar jauh dari berkecukupan untuk sekolah saja tidak mampu,aku dan abangku sempat tidak disekolahkan di bangku sekolah dasar.Adikku saja yang masuk sekolah,kami hanya mengintip saat adikku dan teman-temannya belajar,sungguh miris sekali.Ternyata Ayahku memperhatikan tingkah laku kami mengintip orang yang sedang belajar.Terenyuh rasanya hati ayahku,kami berdua langsung dibawa ke sekolah untuk didaftarkan,dan alhamdulillah akhirnya  aku resmi sekolah di SD Inpres no 035945 Binalun di kecamatan Salak  sampai dengan tahun 1985.


Masalah baru muncul lagi ketika aku tamat sekolah dasar.Aku harus melanjut SMP,tapi lagi-lagi tidak ada biaya.Aku dibawa ke Medan untuk dimasukkan ke Panti Asuhan dengan harapan bisa sekolah dengan biaya gratis.Beberapa Panti Asuhan menolak karena kami masih mempunyai kedua orangtua.Kami kembali ke kampung dengan harapan kosong.Pada akhirnya datang seorang pejabat pendidikan dari Kemenag Aceh berkunjung ke kampung kami.Ternyata Allah SWT memberikan aku jalan lain untuk bisa melanjut SMP.Pejabat itu yang kemudian menjadi ayah angkatku membawaku untuk melanjutkan studiku di Aceh.Di Aceh aku masuk pesantren sekaligus sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Matang Glumpang dua sejak tahun 1985 sd 1988,Alhamdulillah.


6 tahun aku di Aceh dengan semua suka duka yang kualami,banyak cerita yang tak tertuliskan di sini.Alhamdulillah,aku juga bisa melanjut ke tingkat atas di Madrasah Aliyah Negeri Peusangan di Matang Glumpang Dua sejak tahun 1988 sd 1991.Ayah angkatku sangat berjasa kepadaku sampai aku di posisi sekarang ini,tapi kini beliau sudah tiada:"Alfatihah buat Ayah, semoga Ayah sudah bahagia disisiNya".


Setelah tamat dari Madrasah Aliyah Negeri Peusangan di Matang Glumpang Dua,aku berkeinginan melanjutkan studi di jenjang sarjana.Aku berangkat ke Medan untuk mendaftar ke fakultas Tarbiyah UMSU di Medan dengan segala aral rintangan yang kuhadapi.Alhamdulillah,aku bisa merasakan menjadi seorang mahasiswa sejak 1991 sd 1996.


Setelah tamat sarjana,ternyata tidak gampang juga mencari pekerjaan.Walaupun aku sudah bekerja sebagai pengajar di beberapa sekolah swasta di Medan tapi aku juga berkeinginan untuk menjadi PNS.Sudah kucoba beberapa kali,tapi gagal."Ada hikmah dibalik ini",pikirku.


Di sebuah sekolah swasta di medan,aku bertemu dengan seorang wanita yang sederhana,tapi manis juga,lembut dan baik hati.Kami sama -sama sebagai tenaga pengajar di sekolah itu,dia seorang guru Matematika alumni IKIP Medan Stambuk 1991.Aku tertarik padanya dan akhirnya aku menikah pada 28 Juni 1997 di desa Air Teluk Hesa kecamatan Air Batu kabupaten Asahan.Istriku sudah PNS di SMA Negeri Perdagangan saat itu,dan sekarang berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Bandar.Kami tinggal di Medan selama setahun,setelah anakku lahir ,kemudian kami menetap di Perdagangan hingga sekarang.


Walau istri sudah PNS sejak tahun 1997,tapi saya masih honor.Masih ada keinginan yang kuat untuk menjadi PNS.Ternyata Allah mendengar doa-doaku,aku PNS tahun 2009 dengan masa bakti terhitung tahun 2007,"Alhamdulillah ya Allah atas nikmatmu".Aku ditempatkan di MAN Pematang Bandar terhitung mulai tanggal 01 Oktober 2007.Kemudian menjadi PNS terhitung mulai tanggal 01 November 2010.Terhitung mulai tanggal 01 Februari 2011 aku pindah tugas ke SMA Negeri 1 Bandar hingga saat ini.


Terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012 aku naik pangkat dalam pangkat Penata Muda Tk.1 (III/b),jabatan guru pertama,tanggal 1 April 2015 dalam pangkat Penata (III/c),Jabatan Guru Muda dan 1 April 2019 menjadi Penata Tk.1 (III/d) dalam jabatan Guru Muda.


Aku dikaruniai tiga orang anak yang tampan dan cantik,dua putra dan satu putri.Putra pertamaku sedang melansungkan studinya di jurusan Teknik Elektro di Universitas Sumatera Utara di Medan,saat ini sedang menyelesaikan skripsinya,"semoga dilancarkan ya nak".Putraku yang kedua masih semester tiga di Politeknik Medan jurusan Teknik Perancang Jalan dan Jembatan.Dan terakhir putriku masih kelas dua di SMA Negeri 1 Bandar.


Aku aktif di berbagai organisasi sosial di Simalungun.Menjabat sebagai sekertaris di Panwas Kabupaten Simalungun,sebagai sekertaris di PHBI kecamatan Bandar sejak tahun 2000 hingga sekarang,sebagai sekertaris di Nadzir Masjid Baiturrahman sejak 2000 hingga sekarang,sebagai instruktur Kabupaten Kota Siantar Simalungun tahun 2018/2019,sebagai ketua LPTQ sejak tahun 2019 hingga sekarang,sebagai ketua MGMP PAI kabupaten Simalungun sejak tahun 2019 hingga sekarang,sebagai seksi pengembangan kurikulum di MGMP Provinsi.


Atas dukungan istriku yang hebat, aku mencoba untuk mengikuti pelatihan pengawas.Support istriku sangat membanggakanku dan membuat aku lebih semangat untuk menjalani pelatihan ini."Semoga berkah ya istriku".Pelatihan ini sudah lama aku inginkan.Dan hari ini Allah SWT telah memberikan jalan kepadaku,semoga amanah.


Bio Data Penulis


Nama : Kadri Bancin,M.Si

Nip.    : 197110162007101002

Tempat,Tanggal lahir: Bunga Julu,26 Oktober 1973

Agama : Islam

Instansi : SMA Negeri 1 Bandar


Pendidikan:

  • SD : SD Inpres no 035945 Binalun di kecamatan Salak   1982 sd 1985

  • SMP: Madrasah Tsanawiyah Negeri Matang Glumpang dua sejak tahun 1985 sd 1988

  • SMA:Madrasah Aliyah Negeri Peusangan di Matang Glumpang Dua 1988 sd 1991

  • S1:fakultas Tarbiyah UMSU Medan. 1991 sd 1996



Kamis, 18 Juni 2020

SANG BINTANG




*SANG BINTANG *
Bertemu adik kelas setelah 32 tahun itu hal biasa.Namun setelah 32 tahun mengetahui kalau adik kelasku *Sri Derita Wati* Ngefans kepadaku sejak kelas 1 SMP adalah hal yang luar biasa bagiku. Oh ya... Namaku Suliyah,aku pernah sekolah di SMP Negeri Air Batu Asahan.Aku tidak pernah merasa menjadi *bintang*.Terlalu banyak kekuranganku untuk mendapatkan predikat *bintang*.Namun pertemuanku dengan adik kelasku yang membesarkan namaku dengan sebutan *sang bintang* adalah hal yang tidak pernah kuduga sebelumnya
Berikut percakapanku dengannya di inbox fb :
Sri:"Asalammualaikum KK ..senior ....,salam santun dan slmkekeluargaan ya KK sayang"
Aku:"Wa'alaikumsalam,Apa kabar dekku..."
Sri:"Alhamdulillah ..kakanda baik dan sehat"
Aku:"Di mana sekarang"
Sri:"Saya di pekan baru ..kanda,..kanda sendiri dimna"
Aku:"Di perdagangan simalungun"
Sri:"Oh....kanda kan *Bintang kls* SMP n air batu ya dlh...adek selalu terkenang loh"
Aku:"Ah.. Ada2 aja dek... Yang benar, jadi malu"
Sri"Ih,..karena ikuti jejak KK ..adek jg duluh berpacu utk itu ..walau TDK JD bintang yg jls dpt frestasi hhhhsetidaknya angka 1dan 2 hhhhh..itu dlh karena terinfirasi sama kanda"
Sri :"..hhhhhh..lucu tapi pakta loh kak"
Aku:"Banyak teman 2 di pakan Baru ya"
Sri:"Oh ya Bang kirno ,kanda ingat seanggkatan kanda...sama Siswanto..itu di sini kanda"
Aku:"Ya, kami ada grup SMP"
Sri:"Oh ...mantap lah"
Aku:"Kapan 2 reunion lah kita. Ingat ana sulastri. Dia di kanada"
Sri:"Ya ingat lah,anak rgm kan...tp enggak ada kontak kanda"
Sri:"Saya si S7..kanda insyaallah DTG ..hhh"
Sri:"Ya,...mantap x..kak ana..yg namanya dr dulu semua mendukung hhhh Rezjki kak ..ANA ..jadi org hebat...begitu juga kanda ..kan..?"
Aku:"Sama2 hebat dek..."
Sri:"Aamiin....adek cmn ibuk rumah tangga kak"
Aku:"Ibu rumah tangga yang hebat.."
Sri:"Ih...bisa ajh kanda ini lah..oh ya ..anak kanda brp"
Aku:"3 dek... 2 cowok 1 cewek"
Sri:"Sama deh.hhhh"
Sri:"Uda PD gedek tntnya"
Aku:"Kuliah 2 dek. Bungsunya kelas x"
Sri:"Kalau Sri ..satu Uda S1 dan satunya D3 dan bungsu TMT SMK"
Aku:"Ish...kalah kakak ya..."
Sri:"Enggak juga KK duluh kuliah lah Sri TMT SMA ..kerja bentar Nika hhhh"
Aku:"Semoga anak pada sukses ya dek"
Sri:"Alhamdulillah KK anak Sri yg pertama s1target 3thn setengah ..TMT KK makanya cpt"
Aku:"Bentar lagi mantu ya dek"
Sri:"Insyaallah kalau ada ijin Allah kok tau kanda"
Aku:"Baunya sampai ke sini.. 😀😀"
Sri:"Hahaaaaa ..bisa ajh lah ..."
Sri:"Doa in ajh lah ...hhhhh😆"
Aku:"Aamiin 🤲🤲"
Sri:"Makasih kakandaku.....seneng banget bisa bersiraturahmi walau cmn lewat sosmed...terasa terbayang wjh kakanda di HDP ku 😭😭😘"
Sri:"🤝🤝🤝🤝"
Sri:"32..THN yg lalu kita satu sekolah hhhh"
Aku:"he... he... So sweet... Terimakasih juga ya dek mau jumpai kakak. Jauh tapi dekat..."
Sri:"Ya ...kanda ku ..mungkin kanda lupa dgn diriku tp aku TDK lupa dgn kanda ..pertama masuk kls km duluh pak Rahudin yg DTG bwk kanda ke ruang kami dan di situ Sri lah ya maju ke dpn berjabat tangan sama *sang bintang*..."
Sri:"..wajah dan senyum kanda terbayang ..di benakku"
Aku:"Aih....melambung banget...masa sih dek... Kakak waktu itu ketua osis ya.."
Sri:"Ya ...Sri tau lah ..."
Sri:"Sri juga anggota kakak"
Sri:"Mau OSIS ,Pramuka ,uks"
Sri:"Bahkan olahraga ..Sri kan aktip"
Aku:"Kakak senang kali ketemu Sri di sini. Kenangan lama teringat kembali.. gak nyangka ketemu adik kelas yang ngefans kali sama kakak... Ish jadi ke er nih... 😂😂😂"
Sri:"Sri duluh sering tinggal di rmh pak Rahudin ..tp Sri anak angkatnya juga di rumah buk Sri idrawati sama sariyatun"
Sri:"Ya ...kakak ..bener x..Sri dulu kagum banget sama sosok KK"
Sri:"KK tu duluh pintar tp enggak sombong KK dlh ramah MK Sri suka"
Aku:"Syukurlah dek... Semoga semangat kita mewarisi ke anak 2 kita ya..."
Sri:"Aamiin.....Allahhumma Aamiin..."
Aku:"Aamiin"
Sri:"Ok kk ..selamat istirahat ya Uda meluangkan waktu utk Kisa 32thn ..yg berlalu ...terimah kasih kanda"
Sri:"Aamiin...semogah ajh"
Aku:"Aamiin"
Sri:"Asalammualaikum kanda...."
Aku:"Wa'alaikumsalam"

Rabu, 06 November 2019

SMA Negeri 1 Bandar Simalungun Di Microsoft Global Learning Connection





Microsoft Global Learning Connection (sebelumnya Skype-a-Thon) adalah acara yang memungkinkan siswa untuk melakukan perjalanan keliling dunia dan terhubung ke luar kelas menggunakan Skype, Tim, dan Flipgrid!

SMA Negeri  1 Bandar Simalungun Sumatera Utara tahun ini bergabung untuk # MSFTGlobalConnect— pada 5-6 November 2019 untuk melakukan perjalanan 17 juta mil virtual, menghubungkan ratusan ribu siswa dan membuat perbedaan dalam membuka hati dan pikiran di seluruh dunia!
SMA Negri 1 Bandar Simalungun Sumatera Utara terpilih sebagai salah satu sekolah dalam GLC Microsoft 2019 pada tanggal 5 November 2019. Microsoft Global Learning Connection merupakan acara yang digelar untuk merayakan pembelajaran tanpa batas selama 48 jam non stop. Ribuan pelajar, pendidik, dan pembicara ahli bergabung dalam sebuah perjalanan virtual bersama dalam sambungan Skype, Teams, dan Flipgrid, bertemu dengan teman baru, membuka hati dan pikiran terhadap dunia, di seluruh Indonesia akan terhubung dengan para nara sumber dari jajaran eksekutif Microsoft. 1000+ siswa dan lebih dari 150 guru akan mendapatkan wawasan global tentang beragam budaya, nilai, dan perspektif yang berbeda namun penuh inspirasi!!
Sekolah yang terhubung
SD
SDN Banyuwangi 1
SDN Jorok
SDN Sukasirna
SD Muhammadiyah 1 Muntilan
SDN Kepanjen 2
SDN 6 Gelanggang
SDN Suruh O1
SDN 13 Kapalo Koto
SDN Kalinegoro 6
SDN Nawin Ilir 1
Xianggang Putonghua Yanxishe Primary School Of
Science And Creativity (XPYPSSC) HongKong
Toko Gakuen Elementary School Japan
SMPN 2 Bangilan
UPT SMPN 3 Lamuru
SMPN 23 Sinjai
SMPN 2 Pangsid
SMPN 2 Gempol
SMPN 3 Purwokerto
SMPN 12 Parepare
SMP Muhammadiyah 7 Colomadu
Sekolah Indonesia Kota Kinabalu
SMA/SMK
SMA Islam Terpadu Granada
SMAN 1 Bandar
SMKN 2 Gorontalo
SMK Telkom Makassar
SMAN 1 Tolitoli
SMAN 1 Pati
SMKN 2 Trenggalek
SMAN 8 Surakarta
SMKN 15 Kota Bekasi
SMA Bina Insan Mandiri
SMKS Muhammadiyah Paguyangan
Sekolah Insan Cendikia Madani
Hong Kong Baptist University Affiliated School
Wong Kam Fai Secondary and Primary School
(HKBUAS)
Yan Chai Hospital Law Chan Chor Si College
(LCCS)
Jadwal Kegiatan
09.30 - 10.00 Linda Dwiyanti Vivek Puthucode
10.00 - 10.30
SDN Banyuwangi 1, SDN Sukasirna, SDN Jorok, Toko Gakuen Elementary
School Japan SMK Telkom Makassar, SMAN 1 Pati, SMA Bina Insan Mandiri
11.00 - 11.30 Norman Yoshua Sam McNeill
11.30 - 12.00 SD Muhammadiyah 1 Muntilan, SDN 13 Kapalo Kato, SDN Kepanjen 2 SMP Muhammadiyah Colomadu, SIKK, UPT SMPN 3 Lamuru, Hong Kong
Baptist University Affiliated School Wong Kam Fai Secondary and
Primary School (HKBUAS)
13.30 - 14.00 Sianto Wongjoyo Sripriya Ramachandra
14.00 - 14.30 SMPN 2 Gempol, SMKS Muhammadiyah Paguyangan, SMKN 15 Bekasi SMAN 1 Bandar, SMKN 2 Trenggalek, SMPN 2 Pangsid
Jadwal Kegiatan
09.30 - 10.00 Nina Wirahadikusumah Haris Izmee
10.00 - 10.30
SDN 6 Gelanggang, SDN Suruh 01, SDN Nawin Ilir, SDN Kalinegoro 6,
Xianggang Putonghua Yanxishe Primary School Of Science And Creativity
(XPYPSSC) HongKong
Sekolah ICM, SMAN 1 Tolitoli, SMA Islam Terpadu Granada
11.00 - 11.30 Deni Yudi Syahputra Mulia Dewi
11.30 - 12.00 SMKN 2 Gorontalo, SMPN 3 Purwokerto, SMAN 8 Surakarta SMPN 23 Sinjai, SMPN 12 Parepare, SMPN 2 Bangilan
Agenda Kegiatan
Aktivitas Durasi
(dalam menit)
Pembukaan oleh MC + Perkenalan peserta  5 menit
Sesi 1: SMART Student for SMART Era!
(termasuk sesi tanya jawab)     25 menit
Sesi 2: Kolaborasi Antar Kelas
(Kuis Kahoot!, Sing a Song, Sharing time)        25 menit
Penutup.       5 menit
Lomba Antar Sekolah
Untuk memeriahkan kegiatan Global Learning Connection, akan diadakan
perlombaan antar sekolah, yaitu:
1. Lomba Dekorasi Kelas
Menghias dengan tema GLC
2019 Open Hearts Open minds
2. Lomba Foto Grup
Mengabadikan momen seru Global Learning Connection
bersama-sama dalam sebuah momen
Kuis Kahoot!
• Bergabung bersama dengan teman-teman lainnya dalam kuis Kahoot!
Yang menjadi TOP WINNERnya adalah
1.Akbar
 dari SMA N 1 Bandar Simalungun Sumatera Utara
2.Ayu Amelia
 dari SMKN 2 Trenggalek
3.Advent
dari SMA N 1 Bandar Simalungun Sumatera Utara
#MSFTGlobalConnect
#MicrosoftEDU
@SkypeClassroom
Microsoft Global Learning Connection, Open Hearts Open Minds

LPTQ CABDIS WILAYAH VI "SABET" 12 PIALA MTQ TINGKAT PELAJAR SMA/SMK PROVINSI SUMATERA UTARA

LPTQ Cabdis wilayah VI menyabet 12 piala dari 5 cabang lomba musabaqoh Tilawatil Qur'an tingkat pelajar SMA/SMK provinsi Sumatera Utara ...