Modul 1.4..a.10.Aksi Nyata Budaya Positif
Budaya positif di sekolah tidak berdiri sendiri dalam menciptakan budaya ajar yang baik.Budaya positif bukan satu-satunya nilai yang perlu diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.Filosofi Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak,visi guru Penggerak juga berkaitan dengan budaya positif agar penerapan di ekosistem belajar semakin maksimal.
Penerapan budaya positif dalam aktivitas belajar mengajar sehari-hari memuat di dalamnya penerapan filosofi Ki Hajar Dewantara serta nilai dan peran guru penggerak dalam mewujudkan visi guru Penggerak dengan menggunakan peta kekuatan positif di sekolah melalui Inkuiri Apresiatif dengan tahapan B-A-G-J-A.
Modul 1.1.Filosofi Ki Hajar Dewantara 1.2.Nilai dan peran guru penggerak dan 1.3.Visi guru penggerak sangat berkaitan dan mendukung budaya positif.Karena budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah budaya positif yang berpihak kepada murid sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara.Dengan nilai dan peran guru penggerak, seorang guru penggerak menerapkan budaya positif untuk mewujudkan visi guru Penggerak yang juga berpihak kepada murid.
Peran guru penggerak dalam menularkan kebiasaan baik kepada guru lain dalam membangun budaya positif di sekolah dengan cara:
Membantu guru lain dalam menerapkan budaya positif di sekolah/kelas (pemimpin pembelajaran)
Menggerakkan Komunitas Praktisi
Menjadi Coach Bagi Guru Lain
Mendorong Kolaborasi Antar Guru
Mewujudkan Kepemimpinan Murid
Seorang guru penggerak bisa menumbuhkan budaya positif di kelas menjadi budaya positif sekolah dan menjadi visi seorang guru penggerak.Untuk menumbuhkan budaya positif di sekolah seorang guru penggerak mengawalinya dengan membuat kesepakatan kelas yang lama-kelamaan menjadi kebiasaan-kebiasaan positif di kelas maupun di luar kelas (dimulai dari diri). Kemudian seorang guru penggerak menularkan kebiasaan tersebut kepada guru lain dan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah sehingga lama-kelamaan menjadi Visi sekolah.